HUKUM SEBAGAI PRODUK SEJARAH

Authors

  • Himawan Estu Bagijo Balitbangda Bidang Hukum dan Konstitusi Provinsi Jawa Timur

DOI:

https://doi.org/10.30742/perspektif.v15i2.50

Keywords:

proses pembentukan hukum, aturan hukum, substansi law making proses, substance of rules

Abstract

Aturan hukum merupakan produk penyelenggara Negara yang diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan, menciptakan keadaan tertentu yang diinginkan oleh pembentuknya. Dalam kerangka berfikir yang demikian, maka situsai dan kondisi yang melatarbelakangi proses terbentuknya aturan hukum mempunyai pengaruh besar atas substansi pengaturannya. Pemikiran tersebut dapat dibuktikan, dengan mengungkapkan berbagai aturan yang pernah ada dalam sistem hukum Indonesia sejak masa kemerdekaan hingga saat reformasi telah digulirkan.

The purpose of the rules that compose by the state organ is to solve the problem and create definite situation trough the creator idea. Base on the reason, the background (situation and condition) of law making process will be influence the substance of the output (rules). This idea can be proof by description most of the rules form the beginning of the Indonesian independence till the reformation.

References

Abdulgani, Ilmu Hukum dalam Revolusi, Badan Penerbit Prapanca, tt.

Ahmad Sodiki, (20001). Pembaharuan Hukum Pertanahan Nasional, dalam Rangka Penguatan Agenda Landreform, dalam kumpulan tulisan Prinsip-prinsip Reforma Agraria, Jalan Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat, Cet. I., Lapera Pustaka Utama, Yogyakarta.

Ball, John, (1982). Indonesian Legal History 1602-1848, Oughtershaw, Sydney.

_______, (1984). Indonesian Legal History British West Sumatra, 1685-1825, Oughtershaw, Sydney.

Berman, J. Harold, (1995). Law and Revolution, The Formation of the Western Legal Tradition, Harvard University Press, Cambridge, Massachusetts.

Bruggink, J.J.H. (1999). Refleksi Tentang Hukum, alih bahasa, Bernard Arief Sidharta, Citra Aditya Bakti, Bandung.

Charles Sampford, (1989). The Disorder of Law, A Critique of Legal Theory, Basil Blackwell Inc. New York.

Freeman, Lloyd, (1985). Introduction to Jurisprudence, Lord Lloyd Hampstead Oc, University of London.

Friedmann, W, (1990). Teori dan Filsafat Hukum, alih bahasa oleh Muhamad Arifin, Buku II, Raja Grafindo Persada.

Hadjon, M. Phlipus, (1996). Prospek Hukum dalam Era Globalisasi, Surabaya.

Indria Samego et.al, (1998). Bila ABRI Menghendaki, Mizan Pustaka, Bandung.

Nisbit, John, Megatern 2000, edisi revisi, Warta Ekonomi, No. 01/1990.

Paton, G.W. (1972). A Tex book of Juris-prudence, Fourth Edition.

Philippe Nonet dan Philip Selznick, (1978). Law and Society in Tradi-tion, Toward Responsive Law, Harper & Row, Publishers, New York.

Rahardjo, Satjipto, (1986). Hukum dalam Prespektif Sejarah dan Perubahan Sosial, dalam Pembangunan Hukum dalam Prespektif Politik Hukum Nasional, Editor Artidjo Alkostar dan Soleh Amin, Rajawali, Jakarta.

Santos, Boaventura De Sousa, (1995). Toward A New Common Sense, Law Science and Politics in the Paradig-matic Transition, Routledge, Newyork.

Sidharta, Arief, Bernard, (2000). Refleksi tentang Struktur Ilmu Hukum, Mandar Maju, Bandung.

Simanjuntak, (1997). Marsilam, Pandangan Negara Integralistik, Cet II, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta.

Suwoto Mulyosudarmo, “Refleksi Hukum tentang Putusan Sidang Umum MPR 1999 dan Sidang Tahunan MPR 2000”, Makalah, tanpa tahun, halaman 3.

Soetandyo Wignjosoebroto, (1998). Dari Hukum Kolonial ke Hukum Nasional, Raja Grafindo Persada, Ed. I., Cet. I, Jakarta.

Downloads

Published

2010-04-27