MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM KONSTRUKSI SISTEM PERADILAN IMPEACHMENT
DOI:
https://doi.org/10.30742/perspektif.v19i3.18Keywords:
impeachment, Mahkamah Konstitusi, demokrasi, the Constitutional Court, democracyAbstract
Mahkamah Konstitusi merupakan institusi peradilan yang dipercaya oleh konstitusi (UUD 1945) untuk mengimplementasikan sistem peradilan impeachment. Peradilan impeachment dimulai dengan permintaan fatwa oleh Dewan Perwakilan Rakyat kepada Mahkamah Konstitusi. Kedudukan Dewan Perwakilan Rakyat dalam persidangan Mahkamah Konstitusi atau dalam sistem peradilan impeachment adalah sebagai pihak pemohon. Permohonan diajukan ke Mahkamah Konstitusi setelah Dewan Perwakilan Rakyat berpendapat bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden telah melakukan pelanggaran yang disebutkan dalam Pasal 7A UUD 1945. Sedangkan putusan yang diberikan oleh Mahkamah Konstitusi menjadi bukti, bahwa Indonesia benar-benar sebagai negara yang berbentuk negara hukum. Kewenangan Mahkamah Konstitusi dalam sistem peradilan impeachment baru bisa dijalankan, bilamana Dewan Perwakilan Rakyat mengajukan permohonan padanya. Kalau Dewan Perwakilan Rakyat tidak mengajukannya, maka sistem peradilan impeachment tidak akan terwujud.
The Constitutional Court is a judicial institution that is trusted by the constitution (UUD 1945) to implement the impeachment court sistem. Justice impeachment begins with a request fatwa by the House of Representatives to the Constitutional Court. Position of the House of Representatives at the hearing of the Constitutional Court or the judicial sistem of impeachment is the applicant. Application is submitted to the Constitutional Court after the House of Representatives argued that the President and/or Vice-President has committed an offense referred to in Article 7A of the 1945 Constitution. While the verdict given by the Constitutional Court is proof that Indonesia is really a form of state law countries. Authority of the Constitutional Court in the impeachment court sistem can only be executed, if the House of Representatives to apply to him. If Parliament does not propose, then the justice sistem impeachment will not be realized.
References
Buku:
Amirin, Tatang M. 1996. Pokok-Pokok Teori Sistem. Jakarta: Rajawali Pers.
Aspandi, Ali. 2002. Menggugat Sistem Hukum Peradilan Indonesia yang Penuh Ketidakpastian. Surabaya: LEKSHI (Lembaga Kajian Strategis Hukum Indonesia) dan Lutfansah Mediatama.
Asshiddiqie, Jimly. 2007. Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.
Black, Henry Campbell. 1991. Black’s Law Dictionary: Definitions of the Terms and Phrases of American and English Jurisprudence, Ancient and Modern. St. Paul, Minn: West Group.
Majelis Permusyawaratan Republik Indonesia. 2002. Panduan Pemasyarakatan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia sesuai dengan Urutan Bab, Pasal, dan Ayat. Jakarta: Sekretariat Jenderal MPR RI.
Muflihurrahman. 2012. Quo Vadis Konstitusi. Jakarta: Intan Cendekia.
Mulyosudarmo, Soewoto. 1997. Peralihan Kekuasaan, Kajian Teoritis dan Yuridis terhadap Pidato Nawaksara. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Ridwan, Hasyim. 2011. Amandemen Konstitusi dan Hak Asasi Manusia. Surabaya: Visimedia.
Satriya, Bambang. 2012. Hukum Indonesia masih di Simpang Jalan. Jakarta: Nirmana Media.
Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji. 2003. Penelitian Hukum Normatif. Jakarta: Rajagrafindo Persada (Rajawali Grup).
Thalib, Abdul Rasyid. 2006. Wewenang Mahkamah Konstitusi dan Implikasinya dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Peraturan Perundang-undangan:
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945.
Website/Jurnal/Koran/Makalah:
Assidiqy, Jimly. Kedudukan Mahkamah Konstitusi dalam Struktur Ketatanegaraan Indonesia. makalah. diunduh 13 Maret 2013.
_______. “Struktur Ketatanegaraan Indonesia Setelah Perubahan Keempat UUD Tahun 1945”. Makalah Disampaikan Pada Seminar Pembangunan Hukum Nasional VIII Denpasar, 14-18 Juli 2003, http://legal.daily-thought.info. diunduh 14 Maret 2013.
Benny K. Harman. Mahkamah Konstitusi dan Nasib Demokrasi. Kompas (Juli 2003). http://eprints.ums.ac.id/321/1/5._WINAHYU.pdf. diunduh 13 April 2013.
Biawa, Fidel Dakati. Tanggung Jawab tanpa Impeachment. http://politik.kompasiana.com/2010/01/26/tanggungjawab-tanpa-impeachment/. diunduh tanggal 7 April 2013.
Denara, Eldo. Mengenal Impeachment di Indonesia. http://matahatifh.wordpress.com/2010/01/24/mengenal-impeachment-di-indonesia-oleh-eldo-denara/. diunduh 4 April 2013.
Gaffar, Janedjri M. Supremasi Konstitusi. Uni Sosial Demokrat, (11 Agustus 2011). http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=10347&coid=3&caid=21&gid=3. diunduh tanggal 27 Maret 2013.
Harjono. Mekanisme Impeachment dan Hukum Acara Mahkamah Konstitusi. http://id.wikisource.org/wiki/Mekanisme_Impeachment_%26_hukum-Acara. diunduh 4 April 2013.
Huda, Miftahul. Impeachment. http://www.miftakhulhuda. Com /2010/01/impeachment.html. diunduh 14 Maret 2013.
http://armingsh.blogspot.com/2010/08/istilah-istilah-impeachment.html. diunduh 5 April 2013.
http://rippleworld.wordpress.com/2010/03/18/tujuan-amandemen-uud-1945/. diunduh 15 Pebruari 2013.
http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/File%20Publikasi/KI_Impeachment.pdf. diunduh 4 April 2013.
http://www.negarahukum.com/hukum/sistem-peradilan-pasca-perubahan-uud-1945.html. diunduh 13 Maret 2013
Indonesia Law Reform, http://litigasi.blogspot.com/2008/03/urgensi-amandemen-uud-1945-jurnal.html. diunduh 21 Maret 2013.
Indrayana, Denny. Urgensi Komisi Konstitusi. http://els.bappenas.go.id/upload/other/Urgensi%20Komisi%20Konstitusi.html. diunduh 15 April 2013.
Syafaat, Mohammad Ali. Hukum Acara Memutus Pendapat DPR dalam Proses Pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam Masa Jabatannya. http://safaat.lecture.ub.ac.id/files/2011/11/Bab-IX-Impeachment.pdf. diunduh 19 Maret 2013.
Wahid, Abdul. Dari Simposium Internasional: Belajar Menghormati Putusan Mahkamah Konstitusi. Jurnal Konstitusi Kerjasama antara Pusat Kajian Konstitusi Fakultas Hukum Universitas Islam Malang dengan Mahkamah Konstitusi. Jakarta. 2011. h. 65.
Wahid, Abdul. Impeachment dan Khittah Demokrasi. Media Indonesia. 30 November 2012.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to jurnal PERSPEKTIF and Research Institutions and Community Service, Wijaya Kusuma Surabaya University as publisher of the journal.