ANALISA YURIDIS PROSEDUR MEMORANDUM I DAN MEMORANDUM II DPR MENUJU SIDANG ISTIMEWA 2001 (Opini Publik dan Polemik Interpretasi Hukum Ketatanegaraan Indonesia)

Authors

  • Noor Tri Hastuti Fakultas Hukum, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Jl. Dukuh Kupang XXV No. 54, Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.30742/perspektif.v6i4.533

Keywords:

Memorandum, Presiden, Sidang Istimewa

Abstract

Dinamika ketatanegaraan harus diwujudkan dalam ketentuan formal yang harus dipatuhi oleh lembaga-lembaga negara sebagai alat perlengkapan negara. Memorandum adalah tata cara yang ditetapkan sebagai bentuk pengawasan DPR terhadap kinerja Presiden dalam melaksanakan GBHN. DPR akan meminta kepada MPR untuk mengadakan Sidang Istimewa, bila Presiden tidak memperhatikan Memorandum DPR tersebut. Realitas yang terjadi di balik fenomena Memorandum dan Sidang Istimewa adalah saratnya nuansa kepentingan politik berbagai pihak yang terlibat, adanya polemik interpretasi hukum yang sebenarnya telah disadari adanya legitimasi formal atas permasalahan tersebut. Hal ini ditambah dengan belum membudayanya ketertundukan pada supremasi hukum di kalangan politisi yang duduk dalam Majelis dan Parlemen.

References

Maria Farida Indrati Soeprapto, Ilmu Perundang-undangan Dasar dan Pembentukannya, Kanisius, Jakarta, 1998.

Max Bobby, DPR-RI, Pustaka Tunas Harapan, Jakarta, 1994.

Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Bandung, 1986.

Sri Soemantri M., Undang-Undang Dasar dan Ketetapannya MPR Sebagai Produk MPR, Orasi Ilmiah, Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, 21-2-1987.

Sri Soemanri M., Bunga Rampai Hukum Tata Negara Indonesia, Alumni, Bandung, 1992.

Moh. Mahfud MD, Politik Hukum di Indonesia, LP3ES, Jakarta, 1998.

I Dewa Gede Atmadja, Penafsiran Konstitusi Dalam Rangka Sosialisasi Hukum, Pidato Pengenalan Jabatan Guru Besar Dalam Bidang Hukum HTN, Fakultas Hukum Universitas Udayana Denpasar, 10 April 1996.

Sudikno Mertokusumo, Penemuan Hukum Sebuah Pengantar, Liberty, Yogyakarta, 2000.

Philipus M. Hadjon, Lembaga-Lembaga Tinggi Negara Menurut Sistem Ketatanegaraan Indonesia, 1983.

Samidjo, Ilmu Negara, Penerbit Armico, Bandung, 1997.

Downloads

Published

2006-10-30