NIKAH SIRI DALAM PERSPEKTIF KOMPILASI HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG PERKAWINAN INDONESIA

Authors

  • Kharisudin Kharisudin Fakultas Hukum, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.30742/perspektif.v26i1.791

Keywords:

Nikah siri, UU 1/1974, KHI, Siri marriage, Law 1/1974

Abstract

Nikah Siri merupakan pernikahan yang dilakukan dengan menggunakan ketentuan-ketentuan yang sudah digariskan dan ditentukan agama atau harus memenuhi syarat-syarat secara adat dengan memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditentukan akan tetapi tidak dicatatkan, jadi pernikahan tersebut dianggap sah oleh sebagian masyarakat namun dianggap tidak sah oleh negara. Dalam penulisan ini penulis melakukan penelitian dengan tujuan agar diketahui persepsi hukum terhadap nikah siri dari sudut Kompilasi Hukum Islam dan Undang-Undang Perkawinan di Indonesia. Pendekatan dalam penulisan karya ilmiah ini dilakukan dengan menggunakan statute approach. Kompilasi Hukum Islam menyebutkan nikah siri adalah nikah yang tidak sah, disini akan lebih jelas lagi bagaimana aturan hukum yang ada bisa menjadi tidak sama dengan pemahaman yang ada di masyarakat. Faktor personal antara lain karakteristik masyarakat dalam memahami nikah siri yang dijadikan sebagai alasan pembenar, sedangkan faktor tingkat kesadaran hukum yaitu tingkat pemahaman hukum masyarakat dan aturan yang ada dan berlaku di Indonesia khususnya UU Nomor 1 Tahun 1974 serta KHI kurang begitu diperhatikan. Hasil dari penelitian ini adalah pemahaman konsekuensi hukum yang ditimbulkan dari nikah siri ditunjukkan dengan adanya kasus yang terjadi pada nikah siri ini.

Siri marriage is a marriage that is carried out using conditions that have been outlined and determined by religion or must meet customary requirements by fulfilling specified conditions but are not enforced, so the marriage is dependent on a part of society but is not legal by the state. The writing of this research conducted research with the aim of knowing the legal perceptions of unregistered marriage from the perspective of Compilation of Islamic Law and the Marriage Law in Indonesia. The approach in this scientific paper is carried out using a statutory approach. The Compilation of Islamic Law states that unregistered marriage is illegitimate marriage. Personal factors are another reason for the community to understand unregistered marriage which is used as a justifying awareness factor, while the level of legal awareness, namely the level of understanding of community law and existing and applicable rules in Indonesia, especially Law Number 1 of 1974 and KHI was not given much attention. The result of this research is an understanding of the legal consequences of marriage as indicated by the cases that occur in this unregistered marriage.

References

Peraturan Perundang-undangan:

Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.

Direktorat Pembinaan Peradilan Agama Islam Ditjen Pembinaan Kelembagaan Islam Departemen Agama. (2001). Kompilasi Hukum Islam di Indonesia.

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 9 tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan.

Buku:

Aisyah Arsyad. (2017), “Polemik Nikah Siri: Dualisme Hukum Memapankan Sistem Patriarki”, dalam M. Nabiel (ed.). Muslim Subjectivity: Spektrum Islam Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Amin Suma Muhammad. (2005). Hukum Keluarga Islam di Dunia. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Fatihudin Abul Yasin. (2006). Risalah Hukum Nikah. Edisi Revisi. Jakarta: Terbit Terang.

Iqbal, Mashuri S., dan Li Sufyana M. Bakri. (1994). Mencari Cahaya Dari Ilmu Ulama. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Madzhib Al Arba’ah 4.

Quraish Shihab. (1997). Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan Umat. Bandung: Mizan.

Satria Effendi M. Zein. (2004). Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer. Jakarta: Prenada Media.

Sulaiman Rasjid. (2016). Fiqih Islam 73. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Wahbah al Zuhaily. (1989). al Fiqh al Islamiy wa Adillatuh. Beirut: Dar al Fikr, juz VII.

Jurnal:

Ahmad Sobari. “Nikah Siri Dalam Perspektif Islam”. Mizan: Jurnal of Islamic Law. Volume 1 No 1 Juni 2013. https://doi.org/10.32507/mizan.v1i1.117

Enik Isnaini. “Perkawinan Siri dalam Perspektif Hukum Islam, Hukum Positif dan Hak Asasi Manusia”. Jurnal Independent. Vol. 2 No. 1.

Moh. Amin. “Dualisme Hukum Nikah Siri di Indonesia dalam Perspektif Fiqih Indonesia (Refleksi 42 Tahun Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan)”. Jurnal Studi Keislaman. Vol. 15 Nomor 1 Juni 2015.

Oky Deviany Burhamzah. “Nikah Siri Dalam Perspektif Hukum Perkawinan Nasional”. University of Bengkulu Law Journal (UBELAJ). Vol. 1 No. 1 2016. https://doi.org/10.33369/ubelaj.1.1.29-44

Siti Aminah. “Hukum Nikah di Bawah Tangan (Nikah Siri)”. Cendekia. Vol. 12 Nomor 1 Januari 2014.

Thriwaty Arsal. “Nikah Siri dalam Tinjauan Demografi”. Jurnal Sosiologi Pedesaan. Vol. 6 No. 2 September 2012.

Zeni Lutfiyah, dkk. “Perkawinan Siri dalam Reformulasi Hukum Perkawinan Islam di Indonesia Sebagai Upaya Preventif Terhadap Disharmoni Sosial Dalam Masyarakat (Perspektif Gender dan Hak Asasi Manusia)”. Jurnal Yustisia. Edisi 91 Januari-April 2015.

Website:

https://bimasislam.kemenag.go.id/post/opini/status-nikah-siri-menurut-perundangan-undangan-di-Indonesia, diakses tanggal 18 Maret 2020

Downloads

Published

2021-01-30